Senin, 31 Agustus 2020

BUDIDAYA JAMUR MERANG SISTEM KARDUS


Jamur merang adalah salah satu jamur yang bisa di konsumsi dan peminat jamur ini pun tidak sedikit. Jamur ini bisa di masak dengan mie dan juga bisa dijadikan kuah. Pada umumnya, jamur ini banyak di budidayakan di daerah asia dan Indonesia termasuk salah satunya. Sesuai dengan namanya, jamur merang biasanya dibudidayakan pada merang atau jerami yang telah dijadikan kompos.

Budidaya jamur ini tergantung tidak sulit, panennya pun sudah bisa dilakukan terhadap tubuh buah yang belum sepenuhnya berkembang. Meski demikian tubuh jamur merang yang telah membuka payungnya juga masih bisa di konsumsi meski harganya akan cenderung lebih murah.

Pada tulisan kali ini, kita akan coba membahas cara budidaya jamur merang di dalam kardus. Pada umumnya jamur merang dibudidayakan pada merang ataupun jerami tetapi akhir-akhir ini penanaman jamur merang dilakukan di dalam kardus, hal ini dilakukan di wilayah perkotaan yang pada umumnya kesulitan mencari bahan baku merang dan lebih mudah mendapatkan kardus. Kardus juga mempunyai keunggulan lebih sebagai tempat pembudidayaan jamur merang, kelebihannya yaitu dengan hanya menyobek bagian kardus dan kemudian direndam dengan air kapur selama 5 hari, maka media kardus sudah siap dimasukkan ke dalam lumbung atau rak. Selain itu pembudidayaan jamur dengan kardus ini menghasilkan jamur yang lebih kenyal dan juga aroma yang lebih wangi dengan warna yang lebih putih.

Dan berikut adalah langkah-langkah dari memulai hingga memanen jamur merang. 

A. Persiapan Tempat Budidaya Jamur Merang

Yang pertama tentu saja pembuatan kumbungnya yang umumnya dibuat dari rangka bambu. Dinding juga bisa dibuat dari bambu atau bisa juga memakai plastik agar biayanya semakin murah sementara bagian atap bisa dibuat menggunakan rumbia. Ukuran kumbung yang paling ideal adalah 4 meter, panjang 6 meter, dan tinggi 3,5 meter dan di dalam lumbung tersebut dapat di isi 2 baris rak penanaman dengan panjang masing-masing rak 5 meter dengan lebar 80 cm dan juga terdiri dari 4-5 tingkat. Hal yang perlu di jaga di dalam kumbung yaitu temperatur suhunya yang berkisar 28-35 derajat celcius dan sebaiknya di pasang lampu agar bisa lebih menjaga suhunya.

B.Pembuatan Media Rak Dengan Ukuran 2 M2

Bahan yang digunakan adalah kardus dan juga ditambahkan dengan campuran-campuran lainnya, yaitu :

  • Pupuk NPK berfungsi sebagai unsur hara makro primer untuk merangsang pertumbuhan pada fase awal atau pertumbuhan vegetatif (misal : akar).
  • Petroganik
  • Dedak halus (makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur)
  • Kapur untuk menetralisasi kampus
  • Tepung beras ketan
  • Bonggol pisang (akar pohon pisang)
  • Limbah sayuran dari tanaman kubis, bungkol, pecsai, caisin dan kangkung (bisa diminta di pasar karena di buang)
  • Arah sekam, sebagai pelapis akhir media (untuk menstabilkan suhu tempat tumbuh jamur)
Komposisi bahan yang diperlukan dalam sebuah rak dengan ukuran 2 M2, yaitu :

  • Bibit 5 botol
  • Kardus 20kg
  • Dedak halus 5kg
  • Kapur 5kg
  • Aram sekam 25kg
  • Bonggol pisang batu 5kg (atau bisa juga buncis)
  • Limbah sayur 10 karung
  • Pupuk NPK ¼ kg
  • Petroganik 1 kg

Hal-hal yang perlu dilakukan terhadap kardus sebelum proses penanaman.

  • Sobek kardus hingga ukurannya 5-10 cm
  • Rendam kardus dengan larutan kapur (5kg kapur dalam air hingga semua kardus habis terendam)
  • Bak kolam berukuran 4x6 m yang dibuat dari terpal plastik
  • Taburkan pupuk NPK (1/4) dalam rendama
  • Biarkan hingga 5 hari
  • Potong-potong bonggol pisang dan limbah sayuran hingga menjadi potongan kecil
  • Hancurkan bibit jamur dari botol, kemudian campurkan dengan beras ketan

Penanaman jamur merang
Ketika media atau tempat budidaya telah selesai dipersiapkan maka langkah selanjutnya adalah penanaman jamur merang,yaitu :

  • Taburkan sisa kapur sebagai dasar media
  • Tuangkan media kardus yang sudah ditiriskan ke atas rak atau kumbung (bentuk medianya menjadi gundukan (30x30cm) dengan tinggi 10 cm ) dan tiap rak berjejer dua baris gundukan.
  • Taburkan setengah bagian campuran limbah sayuran dan juga bonggol 
  • Lapisi kembali gundukan dengan media kardus setinggi 10cm, kemudian taburkan sisa dedak, bonggol pisang dan sayuran. Media tanam terdiri dari dua lapisan media.
  • Lakukan parteurisasi untuk mensterilkan media dan ruangan dalam kumbung. Dengan memasukkan uap panas (dengan suhu 60-70 derajat Celcius) selalma 6-8 jam. Saat proses parteurisasi kumbung di tutup rapat.
  • Turunkan suhu sampai 30 derajat celcius dengan membuka jendela kumbung.
  • Tanam bibit jamur di media (2 botol /2m). Sebagian bibit dibenamkan dalam gundukan media. Sisanya ditaburkan merata di atas seluruh permukaan media.
  • Taburi dengan arang sekam yang sudah dicampur dengan air dan pupuk organik biogan.
  • Tutup rapat media yang sudah ditanami dengan plastik transparan.
Pemeliharaan jamur merang
Untuk menjaga jamur merang agar mendapatkan hasil yang optimal, ada beberapa cara yang harus dilakukan seperti berikut :

  • Suhu ruangan harus dijaga 28-35 derajat Celcius.
  • Pada hari kelima, pukul 00.00, buka plastik penutup media dan jendela kumbung, kemudian semprot dengan 10 liter air cucian beras yang dicampur dengan 10 tutup biogan dengan bantuan hand sprayer.
  • Setiap hari plastik dibuka selama 10 menit untuk menjaga sirkulasi udara dan atur supaya pada jam 07.00-11.00 sinar matahari dapat masuk ke lumbung.

Paskapanen
Jamur sudah dapat dipanen pada saat usia jamur 10-14 hari sejak penanaman. Panen dapat dilakukan setiap harinya sampai tananan berumur sabulan. Sebaiknya jamur merang dipanen sebelum mekar yaitu pada saat kancing masih dalam tahap stadium telur agar mendapatkan harga yang lebih baik.